Nasi Goreng ala Fira

Minggu, 20 Desember 2009 by: Forum Lingkar Pena

Cerpen Naqiyyah Syam
Dimuat di Lampung Post, 02/03/2008


TAHUN baru yang sepi. Ugh! Berkali-kali Fira mengeluh menyesali rencananya yang berantakan. Padahal akhir tahun 2006 begitu menyenangkan. Kumpul bersama Mama, Papa, Adik Fay dan Mbak Wulan pengasuh setianya. Namun, tahun ini? Akhir tahun 2007 yang menyedihkan! Hiks! Liburan semester I cuma di rumah aja! Papa dan mama ikut diklat sertifikasi guru di Wisma Haji Bandar Lampung. Mama guru SD dan papa guru SMP. Bayangkan, ditinggal sembilan hari! Huh sebelnya!

Tahun lalu, Fira bersama keluarga berkumpul merayakan tahun baru. Tepatnya sih bukan merayakan dengan pesta seperti orang biasanya, yang meniupkan terompet, main kembang api, atau lainnya, tapi diisi kumpul bersama keluarga, berdoa bersama agar tahun depan lebih baik lagi dan bersama-sama membuat rencana atau target prestasi di tahun baru. Namun, kini? Liburan dua minggu tidak jadi ke Jakarta! Padahal janji papa, kalau nilai Fira bagus akan jalan-jalan ke Ancol, eh malah di rumah aja dengan si kecil Fay yang baru TK nol besar, apa enaknya?

Si Fay enak, sebelum mama berangkat sudah ditinggali sekardus makanan ringan. Jajanannya banyak! Dimintain nggak boleh. Uh sebel deh!

"Kenapa sih Mama dan Papa mesti diklat barengan? Kan aku jadi korban." Fira mendengus kesal.

"Mbak Wulan!" teriak Fira. Ia baru saja bangun tidur. Kebiasaan jelek, kalau libur begini, pasti bangun kesiangan. Emang sih sudah salat subuh, tapi Fira tidak langsung bangun, apalagi terus mandi dan gosok gigi, Fira tidur lagi!

"Mbak di kamar mandi, lagi mandiin adik Fay!" teriak Mbak wulan. Kepalanya menyembul dari balik kamar mandi.

"Mbak..., Fira mau sarapan nich. Buatkan nasi goreng dong!" Teriak Fira lagi.

"Aduh, mbak lagi repot nih. Adik Fay baru mandi, belum makan juga. Atau makan nasi putih aja, Mbak sudah masakkan sayur asem dan ayam goreng, atau gimana kalo Fira buat sendiri aja yah?"

"Hah? Buat sendiri? Aku nggak bisa!" jawab Fira cepat.

"Ayo dicoba dulu, masak sih lupa resepnya, kan kita pernah buat bersama!" jawab Mbak Wulan. Kali ini Mbak Wulan sudah mengendong Adik Fay, keluar dari kamar mandi. Rambut Adik Fay basah. Adik Fay kedinginan. Badannya segera dilap dan memakai minyak kayu putih dan bedak.

"Tapi..ntar nggak enak, ah.. aku malas," rajuk Fira.

"Coba dulu, asyik lo masak sendiri itu," rayu Mbak Wulan. Setelah berpikir sejenak, akhirnya Fira, siswa kelas IV SD itu menurut juga. Toh, tidak ada salahnya mencoba membuat nasi goreng. Kan pernah diajarkan Mama dan Mbak Wulan, sip deh! Fira mulai menjelajahi dapur yang selama ini jarang dijamahnya.

Fira mulai mempersiapkan bumbu-bumbunya. Emm, lagaknya seperti seorang koki profesional. Fira segera memakai celemek masak. Wih...asik juga bereksperimen di dapur yah. Oke, selanjutnya Fira mulai mengupas bawang merah, bawang putih, memetik satu tangkai cabai merah, menggilingnya halus bersama sedikit garam. Lalu menumisnya dengan sesendok mentega. Sreng! Terdengar suara mentega di wajan panas. Tak lama, tercium bau harum bumbunya.

"Wah, aku semakin lapar nih!" ujar Fira tambah semangat. Eit, hampir lupa, nasi putih mulai dituang perlahan ke atas wajan, lalu kecap dan sreng-sreng, Fira mulai mengaduknya perlahan-lahan. Nasi yang bercampur bumbu dibolak-balik agar bumbunya rata. Tidak berapa lama, jadi deh. Tapi biar lebih bergizi, Fira menggoreng telur ceplok mata sapi, kerupuk udang, mengiris timun dan tomat. Sip! Nasi goreng spesial ala Fira sudah siap!

"Mbak Wulan! Nasi gorengku sudah jadi lo!" teriak Fira bangga sambil membawa sepiring nasi goreng lengkap. Di meja makan ada dua piring lainnya. Mbak Wulan tersenyum sambil menyuapi Adik Pay yang sudah rapi.

"Wah Mbak Fira hebat," puji Mbak Wulan.

"Iya dong, koki Fira!" ujar Fira malu-malu.

"Adik mau coba nggak?" tawarnya pada Adik Fay.

"Mau dong, Adik juga mau coba masakan Mbak Fira, kalau enak, nanti kita buat restoran aja!" jawab Adik Fay. Fira dan Mbak Wulan tertawa. Fira bahagia sekali. Hari ini ia sudah bisa masak nasi goreng sendiri tanpa bantuan Mama atau Mbak Wulan.

"Nanti kalau Mama dan Papa pulang Fira mau kasih hadiah sepiring nasi goreng buatan Fira," janji Fira. Mbak Wulan dan Adik Fay mengangguk setuju. Ternyata, liburan kali ini tidak terlalu menyedihkan ya? ***


Lampung Timur, 2008